PKB Warning Calon Sekdakot Depok, Ini Syaratnya!

PKB Warning Calon Sekdakot Depok, Ini Syaratnya!
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD kota Depok, Siswanto, S.H, menyoroti sekaligus warning calon Sekdakot terpilih. (dok. Star7Tv.com/Roni)

DEPOK | Star7Tv.com – Tahapan seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok memasuki fase krusial. Tiga nama telah mengerucut sebagai finalis calon Sekda, yakni Abdul Rahman, Dadang Wihana, dan Mangnguluang Mansur. Kini, publik menanti keputusan Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk menentukan sosok yang dinilai paling layak menempati jabatan strategis tersebut.

Namun, di tengah penantian itu, peringatan keras dilontarkan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Depok, Siswanto. Ia mengingatkan bahwa jabatan Sekda bukan posisi untuk bersantai di balik meja, melainkan peran vital yang membutuhkan stamina tinggi dan kemampuan mengikuti ritme kerja pimpinan yang terkenal cepat dan penuh tekanan.

“Pak Wali dan Pak Wakil adalah pemimpin dengan gaya kerja cepat dan tanpa kompromi. Siapa pun yang ditunjuk menjadi Sekda harus siap fisik dan mental, bukan hanya simbol jabatan,” tegas Siswanto, Senin (28/7).

Tak hanya itu, Fraksi PKB juga menuntut agar Sekda yang akan terpilih tidak hanya menunjukkan loyalitas struktural, melainkan juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Loyalitas itu penting, tapi tidak cukup. Sekda harus peka, tanggap, dan mampu menangkap sinyal publik. Jangan jadi Sekda yang lamban dan hanya menjadi tukang stempel kebijakan,” sindir Siswanto.

Ia menambahkan, birokrasi di Depok saat ini dinilai masih terlalu kaku dan lambat dalam mengeksekusi kebijakan. Oleh karena itu, figur Sekda yang dibutuhkan bukan hanya ‘orang dalam’ yang tahu aturan, tetapi juga harus progresif dan siap jadi motor perubahan.

“Sekda bukan boneka birokrasi. Kami ingin sosok yang mampu menjembatani warga dan pemerintah. Jangan sampai masyarakat mengeluh terus karena lambannya pelayanan,” tukasnya.

Siswanto juga menyindir pejabat sebelumnya yang dinilai minim inisiatif dan kurang berani mengambil langkah terobosan.

“Depok butuh perubahan. Jangan ulangi kesalahan lama. Sekda harus berani menabrak tembok birokrasi yang menghambat,” pungkasnya.

Sebagai catatan, keputusan final siapa yang akan menduduki kursi Sekda masih menunggu penetapan resmi dari Wali Kota Depok, usai melewati proses seleksi ketat oleh panitia seleksi (pansel). Ketiganya kini tinggal menanti palu ketok dari orang nomor satu di Kota Depok. (RN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *