DEPOK | Star7Tv – Reses Masa Sidang III DPRD Kota Depok Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi warga Tapos–Cilodong untuk menyampaikan aspirasi. Bertempat di lapangan RT 04 RW 92, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Rabu (1/10/2025), Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, H. Hamzah, S.E., MM, hadir langsung mendengarkan masukan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Hamzah menegaskan bahwa reses bukan sekadar rutinitas, melainkan wadah nyata bagi warga untuk menyampaikan kebutuhan. “Reses ini adalah ruang menyerap aspirasi. Setiap RW memang sudah mendapat alokasi dana Rp300 juta, tapi yang penting bagaimana memprioritaskan kegiatan yang benar-benar bermanfaat,” ujarnya.
Adapun pokok kegiatan, ada beberapa aspirasi warga yang mengemuka antara lain perbaikan drainase, program rumah tidak layak huni (RTLH), serta pengelolaan sampah. Hamzah juga mengingatkan perlunya sinergi antara masyarakat dengan pemerintah.
“Kita harus sejalan dengan program Pemkot, mulai dari siskamling, kebersihan lingkungan, hingga pengolahan minyak jelantah (mijel). Semua itu bagian dari tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Mengenai keamanan lingkungan, Hamzah juga menyoroti pentingnya pendataan ulang warga yang tinggal di kontrakan. Menurutnya, Pemkot sudah mengeluarkan surat edaran untuk memperkuat sistem keamanan dan pemantauan. “Pendataan ini bukan untuk membatasi, tapi agar setiap warga bisa terpantau dengan baik dan lingkungan tetap kondusif,” tambahnya.
Ia berharap dana berbasis RW yang berasal dari pajak dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Dengan pembangunan yang berkeadilan, dana RW Rp300 juta ini harus bisa memberi dampak positif bagi seluruh lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Lurah Kalibaru, Nayadih, turut mengingatkan warga agar lebih memperhatikan anak-anak usia sekolah. “Pengawasan orang tua sangat penting. Melalui momen reses ini, warga juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, termasuk lewat program hibah,” katanya.
Reses di Kalibaru kali ini berjalan penuh keakraban. Warga menyampaikan harapan, sementara perwakilan dewan dan pemerintah mencatat dengan serius. Dari forum sederhana di tengah masyarakat, muncul optimisme bahwa pembangunan di Depok akan berjalan lebih merata dan berkeadilan. (RN)