DEPOK | Star7Tv – Tokoh masyarakat khususnya di sektor pendidikan sekaligus pengurus Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD), H. Acep Azhari, mengungkapkan bahwa memasuki usia ke-25, KOOD memiliki tanggung jawab besar sebagai penopang utama dalam menjaga seni, budaya, dan bahasa lokal agar tetap lestari di tengah derasnya arus globalisasi.
Menurutnya, usia seperempat abad bukan hanya sekadar angka, melainkan simbol kedewasaan sebuah organisasi. Namun, kedewasaan itu perlu ditunjukkan dengan sikap bijak dalam menghadapi tantangan zaman.
“KOOD tumbuh menjadi organisasi yang bijak dan terus berkembang adalah pilihan. Kita semua harus memantapkan diri agar fungsi utamanya, yakni melestarikan seni, budaya, dan bahasa Depok, benar-benar berjalan,” ujar Acep saat menghadiri perayaan HUT ke-25 KOOD di Depok Open Space (DOS), Margonda, Minggu (28/9).
Ia menekankan, perkembangan teknologi dan derasnya persaingan global tidak boleh membuat budaya lokal terpinggirkan. Sebaliknya, hal itu harus menjadi dorongan agar KOOD semakin kuat dalam menjaga identitas Depok.
“Kekurangan dan kelemahan justru harus dijadikan bahan evaluasi. Fakta bahwa KOOD kini mampu menyelenggarakan kegiatan di tingkat nasional adalah bukti bahwa perannya tidak lagi sebatas lokal, tetapi juga mendapat pengakuan lebih luas,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Acep juga menyoroti program Depok Maju Go Global (DMGG) yang dinilainya bisa menjadi wadah bagi komunitas seni dan budaya untuk memperluas kiprah. Namun ia menegaskan, keberhasilan KOOD tidak mungkin dicapai sendirian.
“Tidak ada orang sukses sendirian. KOOD harus terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, media, hingga pelaku industri,” katanya.
Lebih lanjut, ia menilai keterlibatan pelaku UMKM dalam setiap kegiatan KOOD juga memiliki peran strategis. Kehadiran mereka tidak hanya memperkaya warna acara, tetapi juga memberi dampak nyata bagi penguatan ekonomi masyarakat.
“Kolaborasi dengan UMKM itu penting. Selain menguatkan budaya, juga ikut menggerakkan roda perekonomian warga Depok,” tambahnya.
Acep berharap momentum perayaan seperempat abad KOOD ini dapat menjadi titik tolak untuk memperkuat komitmen menjaga identitas lokal. Dengan semangat kolaborasi, ia optimistis KOOD mampu terus berperan sebagai benteng budaya Depok, sekaligus membawa nama kota ini ke level nasional bahkan global. (RN)