DEPOK | Star7tv – Harapan untuk melahirkan generasi sehat dengan gizi seimbang kian nyata. Yayasan Captain Dedy Susanto (YCDS) bersama Yayasan Karang Madya menggelar pertemuan hangat yang turut dihadiri pihak Badan Gizi Nasional (BGN). Agenda ini menjadi momentum penting dalam mendorong terwujudnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat.
Pertemuan berlangsung penuh semangat kolaborasi. Kehadiran BGN menjadi tanda kuat bahwa isu gizi kini bukan hanya wacana, tetapi masuk dalam prioritas bersama antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat.
Pembina YCDS, Captain Dedy Susanto, dengan nada optimis menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang datang dari banyak pihak. Menurutnya, kolaborasi ini bukan sekadar pertemuan, melainkan sebuah gerakan nyata untuk masa depan anak-anak bangsa.
“Kami sangat mengapresiasi peran BGN yang terus mendorong pola makan sehat di masyarakat. Begitu juga dengan rekan-rekan dari Yayasan Karang Madya yang berkomitmen penuh dalam gerakan sosial ini. Saya yakin, melalui kolaborasi ini, program MBG bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas,” ujar Captain Dedy, Sabtu (14/9).
Dari pihak Yayasan Karang Madya, dukungan lintas lembaga dianggap sebagai kunci penting keberhasilan. Mereka meyakini, ketika sinergi ini berjalan konsisten, maka target pemenuhan gizi seimbang khususnya bagi anak dan remaja dapat tercapai.
Menariknya, Captain Dedy juga mengungkapkan, bahwa YCDS tengah menjalani proses verifikasi terkait Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pengajuan program MBG, untuk sementara, pihaknya menggandeng Yayasan Karang Madya agar program yang sudah disusun tetap bisa dijalankan tanpa hambatan.
Sementara itu, BGN menilai MBG sebagai program strategis untuk menekan potensi masalah gizi di Indonesia. Bukan hanya sekadar kampanye, program ini diharapkan benar-benar hadir di tengah masyarakat melalui kerja sama dengan yayasan, komunitas lokal, dan para relawan.
Pertemuan ini ditutup dengan semangat baru: menyusun rencana aksi bersama yang terstruktur dan berkesinambungan. Harapannya, MBG tidak hanya berhenti sebagai gagasan, tetapi berkembang menjadi model gerakan sosial berbasis gizi yang bisa ditiru di berbagai daerah. (RN)