Daerah  

Suasana Memanas, Warga BTP Geruduk SMA Negeri 21 Makassar Dugaan Siswa “Titipan” Muncul ke Permukaan

Suasana Memanas, Warga BTP Geruduk SMA Negeri 21 Makassar Dugaan Siswa “Titipan” Muncul ke Permukaan

Star7Tv.Com | Makassar – Suasana di lingkungan SMA Negeri 21 Makassar memanas setelah puluhan warga dari Aliansi Masyarakat BTP (Bumi Tamalanrea Permai) mendatangi sekolah untuk menyuarakan dugaan kecurangan dalam proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026.
pada Senin 14/7/25.

Dalam aksi tersebut, warga menuding pihak sekolah melakukan praktik tidak transparan dan adanya permainan “orang dalam” dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Mereka menyebut ada dugaan kuat keberadaan “siswa siluman” yakni siswa yang diterima tanpa memenuhi syarat resmi seleksi, namun diloloskan melalui jalur titipan.

“Kami sudah kantongi data lengkap. Ada 12 nama siswa yang dititipkan oleh pihak internal sekolah, termasuk oknum dari komite sekolah, panitia SPMB, guru, bahkan dua anggota DPRD,” tegas Andi Rahmat Saleh, Ketua Aliansi Masyarakat BTP, saat konfrontasi langsung dengan pihak sekolah.yang mana temuan alias masyarakat BTP

12 nama siswa diduga “titipan”

7 berasal dari pihak komite sekolah

1 dari panitia SPMB

1 dari oknum guru

2 dari anggota DPRD

1 dari pihak eksternal lainnya

Aksi ini mendapat perhatian luas dari warga sekitar serta warganet setelah sejumlah video protes tersebar di media sosial. Massa mendesak agar Kepala Sekolah dan seluruh jajaran panitia penerimaan siswa baru memberikan klarifikasi terbuka serta mendorong dilakukannya audit menyeluruh oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kalau ini dibiarkan, sistem pendidikan kita akan rusak. Anak-anak yang benar-benar berhak bisa tersingkir hanya karena tidak punya koneksi,” ujar salah satu warga dalam aksi tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak SMA Negeri 21 Makassar belum memberikan pernyataan resmi. Namun informasi yang beredar menyebutkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi telah menerima laporan dan tengah melakukan penelusuran terhadap dugaan pelanggaran tersebut.

Publik kini menanti langkah tegas dari instansi terkait untuk memastikan keadilan dan integritas dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses seleksi siswa baru yang seharusnya mengedepankan asas transparansi dan meritokrasi. Reporter”,(Kul indah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *