Dukungan Pemerintah Lewat Subsidi Perkuat Akses Transportasi Publik, LRT Jabodebek Tembus 47 Juta Pengguna

Dukungan Pemerintah Lewat Subsidi Perkuat Akses Transportasi Publik, LRT Jabodebek Tembus 47 Juta Pengguna

Dukungan pemerintah terhadap LRT Jabodebek menjadi bukti nyata komitmen negara dalam menghadirkan transportasi publik yang dapat diakses masyarakat luas. Melalui pemberian subsidi, pemerintah memastikan layanan LRT Jabodebek dapat beroperasi dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jabodebek dan sekitarnya.

Subsidi yang diberikan pemerintah berperan penting dalam memastikan tersedianya sarana dan prasarana LRT Jabodebek yang memadai. Dengan dukungan ini, operasional LRT Jabodebek dapat berlangsung secara efisien dan berkesinambungan untuk melayani mobilitas masyarakat. Kehadiran subsidi juga memungkinkan LRT Jabodebek terus memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap moda transportasi publik yang ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.

Sejak resmi beroperasi pada 28 Agustus 2023 hingga 8 Oktober 2025, LRT Jabodebek telah melayani sebanyak 47.127.623 pengguna. Angka ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi modern yang menawarkan kemudahan dan efisiensi mobilitas di kawasan Jabodebek.

Peningkatan jumlah pengguna LRT Jabodebek terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Pada periode Agustus hingga Desember 2023, tercatat 4,56 juta pengguna telah memanfaatkan layanan ini. Jumlah tersebut tumbuh signifikan pada tahun 2024 dengan total 21,05 juta pengguna, dan kembali meningkat pada tahun 2025 dengan capaian 21,50 juta pengguna hingga awal Oktober.

Kenaikan juga terlihat dari rata-rata pengguna harian. Pada 2023, rata-rata pengguna harian di hari kerja mencapai 37.436 pengguna. Angka tersebut meningkat menjadi 70.976 pengguna per hari kerja pada 2024, atau naik sekitar 89,5% dibanding tahun 2023. Pada 2025, jumlahnya kembali tumbuh menjadi 96.560 pengguna per hari kerja, meningkat 36% dibanding 2024, dan 157,9% dibanding 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat mengandalkan LRT Jabodebek sebagai moda transportasi utama dalam mendukung mobilitas harian.

Excecutive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi, mengatakan bahwa dukungan pemerintah melalui subsidi membuat layanan LRT Jabodebek bisa dinikmati masyarakat dengan tarif terjangkau dan fasilitas yang nyaman. “Kami ingin masyarakat semakin percaya bahwa transportasi publik bisa menjadi pilihan utama untuk mobilitas harian. Kepercayaan masyarakat inilah yang menjadi semangat kami untuk terus berbenah dan memberikan layanan terbaik,” tutur Purnomosidi.

Subsidi yang diberikan pemerintah tidak hanya memastikan operasional LRT Jabodebek tetap berkelanjutan, tetapi juga memperkuat perannya dalam sistem transportasi massal yang saling terhubung. Masyarakat kini dapat bepergian untuk bekerja, belajar, atau beraktivitas dengan lebih mudah tanpa terkendala kemacetan. Stasiun LRT Jabodebek terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain seperti Commuter Line, Commuter Line Basoetta, Whoosh, MRT Jakarta, dan Transjakarta, sehingga mobilitas di wilayah Jabodebek dan sekitarnya menjadi semakin lancar dan efisien.

Keberadaan LRT Jabodebek juga menumbuhkan aktivitas ekonomi di sekitar stasiun, menciptakan peluang usaha baru, serta memperkuat konektivitas antarwilayah. Subsidi yang diberikan pemerintah pada akhirnya kembali kepada masyarakat dalam bentuk manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.

LRT Jabodebek akan terus berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan dan mendukung upaya pemerintah dalam menghadirkan transportasi publik yang inklusif, efisien, dan ramah lingkungan. Dengan dukungan dan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh, LRT Jabodebek optimistis dapat menjadi pilihan mobilitas masyarkat.

Artikel ini juga tayang di Vritimes