Viral…!!! Porsi Makan Siswa Diduga Tak Sesuai Nilai, Forwatu Banten Temukan Kejanggalan MBG di SMKN 1 Warunggunung

Viral…!!! Porsi Makan Siswa Diduga Tak Sesuai Nilai, Forwatu Banten Temukan Kejanggalan MBG di SMKN 1 Warunggunung

Viral…!!! Porsi Makan Siswa Diduga Tak Sesuai Nilai, Forwatu Banten Temukan Kejanggalan MBG di SMKN 1 Warunggunung

Banten, star7tv.com., 8 Oktober 2025, Sejumlah anggota Tim Khusus Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Forum Warga Bersatu Banten (Forwatu Banten), yang dipimpin oleh Eroy Bavik dan Desi Jaelani, melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan program MBG di SMKN Negeri 1 Warunggunung, Kabupaten Lebak, pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Kedatangan Tim Khusus Forwatu Banten disambut hangat oleh kepala sekolah, para guru, serta siswa dan siswi SMK Negeri 1 Warunggunung.

Forwatu Banten membentuk Tim Khusus ini sebagai wujud pelaksanaan amanat undang-undang tentang pentingnya partisipasi publik dalam mengawasi program pemerintah. Tujuannya agar pelaksanaan MBG berjalan sesuai aturan, transparan, dan memberikan manfaat maksimal bagi peserta didik.

Sejak sepekan terakhir, tim telah melakukan koordinasi administratif dengan sejumlah instansi terkait untuk memastikan kegiatan pemantauan berjalan secara resmi dan terarah.

Fokus utama Forwatu Banten adalah memastikan alur pelaksanaan program, kualitas gizi, serta keamanan pangan bagi siswa penerima manfaat.

Ketua Tim Khusus Forwatu Banten, Eroy Bavik, menegaskan bahwa pihaknya bekerja secara profesional dengan mengedepankan koordinasi dan data di lapangan.

Sesuai jadwal yang kami susun, hari ini kami turun ke SMK Negeri 1 Warunggunung yang lokasinya tidak jauh dari Sekretariat Forwatu Banten. Kami menerima sejumlah aduan terkait menu yang diduga tidak sesuai standar gizi. Namun, dari hasil wawancara dengan guru dan siswa, menu hari ini cukup baik. Hanya saja, kami menduga nilai porsi yang diterima siswa tidak sesuai dengan pagu anggaran, yakni kurang dari Rp10.000 per anak,” jelas Eroy.

Sementara itu, salah satu guru yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa pelaksanaan MBG di sekolah cukup menyita waktu belajar para siswa, meskipun pihak sekolah tetap berkomitmen menjalankan program sesuai aturan.

Kami bisa menghabiskan hingga dua jam untuk menyiapkan makanan bagi siswa. Meski melelahkan, kami tetap semangat karena anak-anak antusias. Namun, kami tetap berhati-hati agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti di daerah lain,” ujarnya.

Diketahui, SMK Negeri 1 Warunggunung merupakan salah satu sekolah yang mendapat suplai makanan MBG dari Dapur Sohibul Muslimin, yakni penyedia yang sempat viral di media sosial karena video pencucian peralatan makan menggunakan air keruh.

Menanggapi hal itu, pihak sekolah menegaskan bahwa mereka kini lebih waspada dan memperketat pengawasan terhadap makanan yang disajikan.

Kami pastikan makanan yang diterima siswa aman dan layak konsumsi. Kami belajar dari kasus sebelumnya dan tidak ingin hal serupa terjadi di sekolah ini,” tegasnya.

Sementara itu, Bendahara Tim Khusus Forwatu Banten, Desi Zaelani, mencatat bahwa berdasarkan pengamatan di lapangan, harga porsi makan siswa yang disediakan diperkirakan hanya sekitar Rp7.500.

Hasil perhitungan sementara menunjukkan bahwa porsi makan yang diterima siswa terdiri dari nasi, kacang buncis, tempe, ikan, tahu, dan buah jeruk, dengan nilai sekitar Rp7.500 per porsi,” terang Zaelani.

Forwatu Banten menyatakan akan terus melakukan pemantauan di sejumlah sekolah lainnya di wilayah Banten untuk memastikan program MBG benar-benar dijalankan secara transparan, sesuai standar gizi, dan tepat sasaran.

Adi kurniawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *