Anggota DPRD Komisi D, Ade Ibrahim: Peran Majelis Taklim Perkuat Pembinaan Strategis

Anggota DPRD Komisi D, Ade Ibrahim: Peran Majelis Taklim Perkuat Pembinaan Strategis
Anggota DPRD Depok dari Parta PKB, Komisi D, Ade Ibrahim sebut, Peran Majelis Taklim Perkuat Pembinaan Strategis. (dok. Star7Tv/foto, Roni)

DEPOK | Star7Tv – Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKB, H. Ade Ibrahim, menekankan bahwa Majelis Taklim memiliki peran strategis dalam memperkuat pembinaan keluarga sekaligus pendidikan generasi muda.

Pernyataan itu ia sampaikan saat reses bersama jamaah Majelis Taklim di Areman RW 007, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kamis (2/10).

“Banyak aspirasi yang saya perjuangkan justru lahir dari ibu-ibu Majelis Taklim. Karena itu, perannya sangat penting, bukan hanya sebagai tempat pengajian, tetapi juga sebagai pusat pembinaan dan penyebaran informasi masyarakat,” ujarnya, saat penyampaian Reses anggota Dewan, (2/10).

Dalam menyerap aspirasi warga, sepanjang 2025, Ade telah mengajukan 72 proposal aspirasi dengan total anggaran sekitar Rp3 miliar. Dari jumlah tersebut, 42 proposal difokuskan untuk Majelis Taklim sebagai bentuk keberpihakannya pada pemberdayaan perempuan dan kegiatan keagamaan.

Selain bantuan sarana, Ade juga menyoroti program Pembimbing Rohani (Bimroh) yang dinilai mampu memperkuat pendidikan keagamaan, termasuk pengajaran mengaji. “Tahun ini ada 2.000 penerima manfaat program Bimroh. Tahun depan akan difokuskan menjadi 1.000 orang agar lebih terarah dan berkualitas,” jelasnya.

Tak hanya soal keagamaan, Ade mendorong Majelis Taklim menjadi pusat informasi publik, salah satunya menyosialisasikan program Universal Health Coverage (UHC) yang memungkinkan masyarakat berobat gratis.

“Banyak warga belum tahu soal UHC. Di sinilah peran ibu-ibu Majelis Taklim penting, agar informasi ini bisa sampai ke masyarakat luas,” imbuhnya.

Menurutnya, mayoritas aspirasi yang masuk ke Komisi D DPRD Depok memang datang dari kelompok perempuan. Mulai dari pendidikan anak, kesehatan keluarga, hingga pemberdayaan ekonomi.

“Hampir setiap hari saya menerima aspirasi dari ibu-ibu. Karena itu, fokus saya adalah memperjuangkan akses pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan melalui wadah Majelis Taklim,” tegasnya.

Ade menutup kegiatan dengan mengapresiasi masukan jamaah. Ia berharap setiap suara yang dititipkan kepadanya dapat diwujudkan dalam program nyata.

“Majelis Taklim bukan sekadar ruang silaturahmi, melainkan sumber inspirasi pembangunan. Dari sini, lahir gagasan-gagasan besar untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (RN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *