DEPOK | Star7Tv.com – Kegiatan Car Free Day (CFD) yang seharusnya menjadi ruang sehat dan aman bagi warga, justru menjadi mimpi buruk bagi lima siswi SMP Negeri 34 Depok. Mereka diduga menjadi korban penipuan dan hipnotis oleh sekelompok orang tidak dikenal (perempuan-red), pada Minggu pagi, 27 Juli 2025.
Menurut informasi yang beredar di grup WhatsApp orang tua siswa/siswi, pelaku membujuk para siswi dengan modus diajak “tiktokan” dan janji akan dipertemukan dengan artis dan diimingi uang jutaan dari hasil konten. Adapun kabar yang tidak menjadi korban menerangkan, pelaku kemudian dibawa ke lantai 3 D’Mall Depok, sebuah lokasi yang relatif sepi. Di tempat itulah para pelaku mengumpulkan barang-barang berharga milik korban seperti lima unit handphone, gelang emas, dan uang tunai, lalu kabur meninggalkan para siswi dalam kondisi kebingungan.
Sementara kabar beruntung, dua siswi dari lima lainnya sempat menolak ajakan pelaku. Namun salah satu orang tua siswa yang anaknya turut berada di lokasi CFD pagi itu, mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak di ruang publik.
“Maaf ya bapak-bapak dan ibu-ibu di grup ini. Kalau punya anak-anak remaja yang ikut CFD, tolong dipantau betul. Jangan sampai kejadian seperti anak teman saya tadi pagi terulang. Anak-anak diajak ketemu artis, ternyata malah dirampas barang-barangnya,” tulis salah satu orang tua dalam grup.
AG, salah satu wali murid yang anaknya ikut CFD namun tidak dalam rombongan dari ke-tujuh siswi, mengungkapkan keprihatinannya.
“Alhamdulillah anak saya tidak menjadi korban, tapi saya sangat prihatin dengan yang lainnya. Ini sudah keterlaluan dan harus segera ditindak,” tegasnya saat dikonfirmasi Star7Tv.com, Minggu (27/7).
AG bersama beberapa orang tua lainnya mengaku akan segera melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib. Mereka juga mendesak Polres Metro Depok agar segera mengusut tuntas kasus ini dan meningkatkan pengawasan di area CFD serta pusat-pusat keramaian, terlebih yang menjadi tempat aktivitas anak-anak.
“Polisi harus gerak cepat. Jangan sampai anak-anak jadi korban karena kelengahan pengawasan. Ini bukan kejadian sepele, ini menyangkut keamanan ruang publik,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Polres Metro Depok terkait kasus dugaan hipnotis yang menimpa lima pelajar SMP tersebut. Orang tua siswa berharap, pelaku bisa segera tertangkap dan tidak ada lagi anak-anak yang menjadi sasaran kejahatan di tengah keramaian. (RN)