Wamen IMIPAS Tinjau Produksi Seragam Sekolah di Lapas Makassar, Apresiasi Program Kemandirian WBP

Wamen IMIPAS Tinjau Produksi Seragam Sekolah di Lapas Makassar, Apresiasi Program Kemandirian WBP

Makassar,Star7 Tv- 2 Juli 2025 – Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen IMIPAS), Silmy Karim, melakukan kunjungan kerja ke Lapas Kelas I Makassar dalam rangka memperkuat pelaksanaan tugas pemasyarakatan sekaligus meninjau langsung pelaksanaan program kemandirian yang dijalankan di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

Didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sulawesi Selatan, Rudy Fernando Sianturi, serta Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, kunjungan ini juga dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Sulawesi Selatan.

Dalam kunjungannya, Wamen Silmy Karim meninjau unit garmen Lapas Makassar yang saat ini tengah memproduksi 336 lembar baju seragam sekolah pesanan dari TK Assidiq. Sebanyak 80 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) terlibat aktif dalam proses produksi, mulai dari pemotongan bahan, penjahitan, hingga pengepakan hasil jadi.

“Inilah wujud nyata pembinaan. Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi menjadi ruang produktif yang membekali warga binaan dengan keterampilan dan nilai baru,” tegas Silmy Karim.

Wamen IMIPAS juga memberikan apresiasi atas kualitas pembinaan di Lapas Makassar, khususnya dalam pengembangan keterampilan kerja yang mendukung reintegrasi sosial para WBP. Menurutnya, pembinaan yang produktif dan relevan sangat penting untuk memastikan warga binaan siap kembali ke masyarakat dengan bekal keahlian yang bermanfaat.

Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjenpas Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, menyampaikan bahwa program unit garmen ini merupakan bagian dari transformasi pemasyarakatan yang mendukung Program Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam penguatan sumber daya manusia dan pemberdayaan warga binaan.

“Kami ingin Lapas menjadi tempat pembinaan yang sesungguhnya. Tidak hanya memulihkan, tapi juga memberdayakan agar WBP keluar dari Lapas dengan harapan, bukan stigma,” ujarnya.

Kalapas Makassar, Sutarno, menambahkan bahwa unit garmen Lapas Kelas I Makassar telah menjalin kerja sama dengan mitra eksternal dalam produksi berbagai jenis pakaian, mulai dari seragam sekolah, pakaian dinas, hingga perlengkapan ibadah. Program ini, katanya, juga memberi rasa bangga dan semangat kerja bagi para WBP.

“Kami terus dorong produktivitas warga binaan. Selain memberi keahlian, mereka juga merasa dihargai. Ini bagian dari pemasyarakatan yang manusiawi dan berdampak,” ujar Sutarno.

Kunjungan Wamen ini menjadi penguat moral sekaligus pemantik semangat bagi seluruh jajaran pemasyarakatan di Sulawesi Selatan untuk terus mengembangkan model pembinaan yang adaptif, produktif, dan berorientasi masa depan. Lapas kini tampil sebagai ruang transformasi, bukan sekadar tempat menebus kesalahan, melainkan tempat menata ulang kehidupan.

jurnalist'”,(Kul indah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *